Senin, 18 April 2011

WANITA BERHIAS UNTUK SUAMINYA

Seorang wanita hendaknya menjaga penampilan dan keadaan fisiknya agar terlihat menarik bagi suaminya. Jika dia berhias untuk diperlihatkan pada laki-laki selain suami atau mahramnya, maka dia telah melakukan perbuatan orang-orang jahiliyyah yang dicela dalam Al-Qur’an :

وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى)  الأحزاب :33)

... dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu..” (Q.S al-Ahzaab :33)


            Demikian juga seorang calon pengantin, memang disunnahkan untuk memperbaiki penampilannya supaya nampak menarik di hadapan suaminya. Upaya berhias tersebut hendaknya sesuai dengan batasan-batasan syar’i. Ada beberapa larangan yang disebutkan dalam hadits Nabi :

 عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ لَعَنَ اللَّهُ الْوَاشِمَاتِ وَالْمُسْتَوْشِمَاتِ وَالنَّامِصَاتِ

وَالْمُتَنَمِّصَاتِ وَالْمُتَفَلِّجَاتِ

لِلْحُسْنِ الْمُغَيِّرَاتِ خَلْقَ اللَّهِ   ( رواه مسلم)

“ Dari Abdullah beliau berkata : Allah melaknat wanita yang mentato dan minta ditato, wanita yang mencabut bulu wajah (alis, dan yang terletak di dahi) dan wanita yang minta dicabut bulu wajahnya, dan orang yang merenggangkan giginya untuk berhias, yaitu orang-orang yang merubah ciptaan Allah”(H.R Muslim)

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ

لَعَنَ اللَّهُ الْوَاصِلَةَ َالْمُسْتَوْصِلَةَ

وَالْوَاشِمَةَ وَالْمُسْتَوْشِمَةَ (رواه البخاري)

“ Dari Abu Hurairah – semoga Allah meridlainya – dari Nabi Muhammad shollallaahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda : Allah melaknat wanita yang menyambung rambut dan wanita yang minta rambutnya disambungkan, dan wanita yang mentato dan yang minta ditato” (H.R al-Bukhari)

عَنْ مُعَاوِيَةَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ أَيُّمَا امْرَأَةٍ أَدْخَلَتْ

فِي شَعَرِهَا

مِنْ شَعَرِ غَيْرِهَا فَإِنَّمَا تُدْخِلُهُ زُورًا (رواه أحمد)

“ Dari Mu’awiyah beliau berkata : Saya mendengar Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam bersabda : siapa saja di antara wanita yang memasukkan rambut lain pada rambutnya, maka sesungguhnya dia telah memasukkannya secara dusta (batil)(H.R Ahmad dishahihkan oleh Syaikh AlAlbaany dalam as-Shahihaah)

            Jangan sampai seorang wanita mengenakan wewangian sehingga tercium baunya oleh pria lain yang bukan mahramnya.

عَنْ الْأَشْعَرِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّمَا امْرَأَةٍ اسْتَعْطَرَتْ

فَمَرَّتْ عَلَى قَوْمٍ

لِيَجِدُوا مِنْ رِيحِهَا فَهِيَ زَانِيَةٌ   (رواه أبو داود الترمذي والنسائي)

“ Dari al-‘Asy’ari beliau berkata : saya mendengar Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam bersabda : Siapa saja di antara wanita yang memakai wewangian kemudian melewati suatu kaum supaya tercium wewangian itu, maka dia adalah pezina”(H.R Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan AnNasaa-i, dihasankan oleh Syaikh al-Albaany).

            Semoga nasehat ini bermanfaat....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar